Ma’ asyirol Muslimin Rahimakumullah
Semua
puji cuma untuk Allah rabbul ‘alamin. Tiada dzat yang pantas disembah,
diibadahi, dipuji serta ditaati, dialah al-khaliq yang sudah turunkan Islam
sebagai aturan yang adil, agung lagi mulia yang disebut rahmat serta nikmat untuk
seluruh alam. Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan oleh allah pada
penutup beberapa nabi dan Rasul Muhammad shallallaahu alaihi wa salam beserta
keluarga, sahabat-sahabat, serta beberapa pengikutnya yang setia berjuang untuk
menyebarkan risalah Islam keseluruh penjuru dunia.
Hadirin
jama’ah jum’ah yang berbahagia
Nikmat yang amat besar yang perlu kita syukuri yaitu iman serta islam dan diciptakannya alam semesta untuk manusia, lantas dipilihnya planet bumi sesuatu planet yang nyaman untuk kita menempati, serta dibuatnya untuk alam semesta, terhitung manusia, satu sunnatullah yang tidak dulu beralih, sebagaimana firmannya :
“... Dan kamu sekali-kali tidak akan menjumpai perubahan pada
sunnatulllah.” (QS. Al-Ahzab: 62) dan juga firmanNya:
“... Dan tidak akan kamu dapati suatu perubahan pada ketetapan kami
itu.” (QS. Al-Isra’: 77)
Jika kita renungkan, planet bumi yang mengelilingi surya berenang dalam
lintasan ellips, merengggang 147 juta km dan maksimal 152 juta km dengan
kecepatan 29.79 km/detik, melahap tahun demi tahun dengan kecepatan 11,18
km/detik memulas siang dan malam . Andaikan saja tidak ada ketetapan
/keteraturan dalam sunnatullah ini atau bumi dan planet lainnya tidak mau taat
pada aturanNya, seperti kebanyakan sifat manusia, niscaya imbang centripental
dan centrifugalnya(gaya/tarikan kedalam dan keluar) akan tersita fatal, lantas
bumi akan anjlok ke perihelion dan ephelion lain, yang bisa menyulap bumi akan
menjadi gersang ataupun beku sehingga menjadi pemukiman yang tidak membetahkan
insan. Sungguh segala puji bagi Allah yang membuat sunnatullah ini bersifat
tetap.
Jama’ah Jum’ah yang berbahagia.
Kita juga melihat keteraturan alam semesta ini pada dunia hewan dan
tumbuh-tumbuhan. Mereka senantiasa tunduk kepada aturan-aturanNya, mereka
senantiasa konsisten dengan aturan-aturan yang diciptakan untuk mereka. Ketika
Allah telah membuat hidup mereka berpasang-pasangan, hampir tidak pernah kita
jumpai, bahkan dalam sebuah kandang sekalipun tidak ada hewan jantan kawin
dengan hewan jantan atau sebaliknya. Mereka semua tunduk dan bertasbih kepada
Allah sebagaimana firmanNya:
“Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada dilangit dan apa yang
ada dibumi. Raja Yang Maha Suci,Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS.
Al-Jumu’ah: 1).
Akan tetapi wahai kaum muslimin yang mulia, manusia yang diberi
kelebihan nikmat yang paling utama berupa akal, ternyata tidaklah cukup dengan
aturan-aturan alam ini saja. Manusia dengan akal dan potensi hidup lainnya
berupa kebutuhan jasmani,naluri dan hawa nafsunya ternyata bisa dan mampu
melakukan penyimpangan dari aturan-aturan Allah, sehingga hal yang tidak kita
temui dalam kandang ayam sekalipun justru saat ini kita temui pada kehidupan
manusia, kita dapati pria kawin dengan pria, wanita kawin dengan wanita, bahkan
manusia kawin dengan alat yang dibuatnya sendiri. Dari akibat ulah manusia semacam
inilah kita bisa menyaksikan kerusakan yang dahsyat baik itu berupa penyakit
kelamin, kerusakan moral dan kerusakan lain yang terjadi di darat maupun di
laut.
Wahai kaum muslimin rahimakumullah!
Merupakan kenikmatan yang agung, sempurna dan satu-satunya yang akan
menjamin tercapainya kebahagiaan hidup manusia, baik di dunia maupun di
akhirat, yang jika kita bandingkan dengan nikmat alam semesta ini, niscaya alam
semesta dan dunia ini tidak berarti apa-apa, itu adalah nikmat Iman dan Islam,
sebagaimana firmanNya:
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu Ad-Dien (agama/jalan
hidup)mu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu dan telah Aku ridlai Islam
menjadi dien-mu.” (QS. Al-Maidah:3)
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah
Islam dengan aqidah dan syari’ahnya,merupakan aturan sekaligus jalan
hidup yang dibuat Allah, pencipta manusia. Dzat yang Maha Mengetahui, Maha Adil
dan Bijaksana yang tidak saja mengatur manusia dengan diriNya (dalam hal aqidah
dan ibadah) tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan manusia yang lainnya
dalam hal mu’amalah dan ‘uqubat (hukuman). Oleh sebab itu Islam merupakan
karunia dan nikmat Allah, hanya dengannyalah dapat tercapai keserasian dan
kebahagiaan hidup manusia. Tidak ada aturan lain yang bisa memanusiakan manusia
semanusiawi mungkin selain aturan dari Pencipta manusia, karena siapa yang
lebih tahu hakikat manusia selain Pencipta manusia?.
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah
Sungguh agung dan besar nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita
berupa Islam dan sesungguhnya kita wajib mensyukurinya yaitu dengan menggunakan
syariat Islam untuk mengatur aktivitas kita dalam kehidupan sehari-hari. Allah
berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman,masuklah kedalam Islam secara
keseluruhan dan janganlah kalian maengikuti jejak langkah syaitan. Sesungguhnya
syaitan itu adalah musuhmu yang nyata.” (QS. Al-Baqarah: 208)
Dan jika kita menginginkan nikmatNya dengan melecehkan aturan-aturanNya
baik sebagian apalagi keseluruhan, sungguh kehinaan hidup di dunia dan azab
Allah di akhirat yang akan kita terima, sebagaimana firman Allah dalam surat Ibrahim ayat 7:
“Jika kalian bersyukur (terhadap nikmatKu) niscaya Aku tambah nikmatKu
kepadamu dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku) niscaya azabKu sangat pedih.”
Dan dalam ayat lain Allah menegaskan:
“Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatanKu, maka sungguh baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam
keadaan buta.” (QS. Thaaha: 124).
Kaum muslimin rahimakumullah.
Dengan nikmat Allah yang berupa akal dan indra, marilah kita
bersama-sama merenungkan kemudian kita bersyukur, betapa matahari yang besarnya
1.303.600 x bumi (satu juta tiga ratus tiga ribu enam ratus kali besar kali
bumi) hanyalah ibarat setitik debu dalam galaksi (gugus bintang) Bima Sakti,maka
bumi ibarat super debu yang hanya dapat dilihat di bawah mikroskop dan manusia
adalah super-super debu yang tertata dari sari tanah, yang terjelma dari nutfah
yang terpancar. Sungguh betapa besar jagat raya ini, dan batapa Maha Besar
Pencipta jagat ini dan sungguh betapa kecilnya manusia bila dibandingkan dengan
jagat raya ini, betapa sempurnanya Allah telah menurunkan ayat-ayat yang
tersirat dalam alam semesta maupun yang tersurat dalam kitabNya, betapa tinggi
dan luasnya ilmu Allah dan betapa kecil dan kerdil manusia, sehingga nikmat
yang berupa akal ini justeru digunakan untuk mengkufuri nikmat yang lebih besar
yaitu Islam, dengan akalnya kadang-kadang manusia merasa lebih tahu dari Allah,
merasa sombong dan ujub. Sehingga merasa mampu untuk membuat aturan untuk
mengatur dirinya sendiri, mengatur keluarganya dan orang sekelilingnya seraya
berpaling dari ayat-ayat Allah, berpaling dari Islam, berpaling dari
syari’atNya. Padahal jagat raya yang besar dan luas saja tunduk pada aturanNya,
mengapa kadang-kadang menusia berpaling?, bukankah Allah telah berfirman:
“Dan siapakah yang lebih zhalim dari pada orang yang telah diperingatkan
dengan ayat-ayat dari Tuhanmu, lalu dia berpaling darinya dan melupakan apa
yang telah dikerjakan dua tangannya. Sungguh kami telah meletakkan tutupan di
atas hati mereka, dan meskipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya
mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.” (QS. Al-Kahfi:57)
Sungguh sangat rugi orang-orang yang berpaling dari syari’atNya,
keseluruhan ataupun sebagian dan sungguh beruntung dan berbahagialah
orang–orang yang senantiasa menjalani kehidupannya seraya menyesuaikan dengan
perintah dan laranganNya, bahkan Allah telah menjamin suatu bangsa
yang penduduknya beriman dan bertaqwa yakni menjalankan segala perintahNya dan
menjauhi segala laranganNya, dengan firmanNya:
“Jikalau sekiranya penduduk negeri negeri beriman dan bertaqwa, pastilah
Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya.” (QS. Al-A’raf: 96).
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ
بِاْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ
إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ
خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.
Khutbah Kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ
عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا
كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ
تَعَالَى: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا} وَقَالَ: {وَمَن يَتَّقِ
اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا}
ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ
أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ
وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ
ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا
وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا
اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا
وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى
الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ.
Bacaan Khutbah
Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. يَا
أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ
الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا
اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ
تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ
نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً
كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ
إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا
اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ
وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ
فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ
الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ
مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ
ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الْقِيَامَةِ.
Baca
juga artikel tentang “Bahagia itu
dekat, tetapi kita tidak melihatnya” atau “38perkara yang
menyebabkan manusia berbahagia” dan “Cobaan, ujian
itu bukan akhirkehidupan” semoga bermanfaat dan terima kasih atas
kunjungan anda.
0 comments:
Post a Comment