Hadirin jama’ah yang berbahagia
Syukur pada Allah yaitu perihal yang perlu kita kerjakan, dikarenakan
cuma dengan syukur, Allah dapat menambah enaknya. Demikianlah juga syahadat
persaksian kita pada Allah serta rasulnya yaitu perkara yang perlu senantiasa
kita cermat supaya makin mendekati pada persaksian yang kita ucapkan.
Adapun sesudah itu jama’ah yang mulia, dari area ini saya serukan pada diri saya serta jama’ah sekalian untuk senantiasa memelihara serta menambah taqwallah, dikarenakan takwa yaitu benteng dari semua murka serta adzab Allah.
Adapun sesudah itu jama’ah yang mulia, dari area ini saya serukan pada diri saya serta jama’ah sekalian untuk senantiasa memelihara serta menambah taqwallah, dikarenakan takwa yaitu benteng dari semua murka serta adzab Allah.
Jama’ah Jum’at yang berbahagia
Kehidupan kita ini pada hakekatnya adalah kehidupan yang penuh
dengan pergolakan-pergolakan yang maha dahsyat karena melibatkan seluruh isi
jagad. Pergolakan panjang lagi melelahkan karena takkan berakhir hingga akhir
zaman. Pergolakan yang bengis dan sadis karena telah memakan trilyunan korban
tanpa rasa belas kasih. Itulah pergolakan iblis dan para serdadunya dengan bani
Adam, umat manusia. Bukankah semenjak iblis membangkang terhadap perintah Allah
untuk bersujud kepada Adam karena hasad ia lalu memproklamirkan diri untuk
menyeret dan menjerat anak-anak Adam ke jurang Jahannam? Sebagaimana yang telah
Allah firmankan:
Iblis berkata: “Wahai Rabbku, oleh sebab engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi dan pasti aku akan menyesatkan mereka semua.” (Al-Hijr: 39).
Iblis berkata: “Wahai Rabbku, oleh sebab engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi dan pasti aku akan menyesatkan mereka semua.” (Al-Hijr: 39).
Juga firmanNya:
Iblis berkata: “Demi kekuasanMu aku akan sesatkan mereka semua,
kecuali hamba-hambaMu yang mukhlis di antara mereka.” (Shad: 82-83)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Memang iblis teramat lihai dan cermat melihat celah untuk menggoda manusia. Terlebih ada pintu menganga untuk ikut berperan serta yaitu kecenderungan nafsu untuk berbuat jahat. Bukankah manusia punya syahwat kepada wanita, anak, harta benda dan perkara keduniawian lain?. Dan bukankah nafsu cenderung untuk berbuat menyimpang dari peraturannya?
Sebagaimana firmanNya:
“Dijadikan indah dalam (pandangan) manusia cinta kepada apa-apa
yang diingini. yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis
emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, sawah dan ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik
(Surga).” (Ali Imran: 14).
Juga firmanNya:
“Dan aku tidak membebaskan diriku dari kesalahan karena
sesungguhnya nafsu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi
rahmat oleh Rabbku. Sesungguhnya Rabbku Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”
(Yusuf: 53).
Celah syahwat itulah yang dibangkitkan iblis dan para serdadunya.
Memang tidak terlarang suami mencintai Istrinya, tapi iblis membuat manusia
buta dalam bercinta. Memang tidak terlarang manusia cinta pada anaknya tetapi
iblis buatnya lalai dari penciptanya.
Akhirnya manusia pun tergila-gila kepada wanita, harta
memperbudaknya dan putra (anak) melalaikannya. Kalau sudah demikian mereka jadi
tawanan iblis atau bahkan jadi serdadunya kecuali mereka yang dirahmati
Rabbnya. Maka mereka akan tersadar dan kembali ke rel semula. Rel kebenaran.
Hadirin jama’ah Jum’at yang mulia.
Bukankah Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam telah mengingatkan
kita dari fitnah wanita, dunia dan syahwat.
وَاتَّقُوا
الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ
كَانَتْ فِي النِّسَاءِ.
“Takutlah kalian terhadap dunia dan takutlah kalian terhadap wanita
karena sesungguhnya fitnah yang pertama kali menimpa bani Israil adalah
disebabkan oleh wanita.” (HR. Muslim).
Telah berjatuhan korban anak manusia karena fitnah wanita. Setan pun amat cerdik dan pandai memperalat wanita, sebagai jerat lelaki ke jurang kemaksiatan. Digerakkanlah para wanita supaya keluar rumah, dikerahkan supaya berpenampilan indah, mengobral aurat dan wajah guna memanah hati lelaki yang lemah. Hasilnya pun luar biasa. Banyak lelaki para pemuda dan orang tua terjebak ke lembah nista.
Dunia pun digelar, diramu dan dipermak indah. Nampak bagai taman
hijau penuh kesejukan. Dan mulailah hati manusia disihir dengan kilauan dunia.
Hasilnya pun tak disangka-sangka. Manusia berbondong-bondong bertanafus
(lomba-lomba) untuk meraih dan meraup dunia. Jadilah manusia menampik agama dan
menumpuk dunia. Kecuali yang dirahmati Rabbnya tetap selamat dari gebyar dunia
dan wanita.
Coba perhatikan bagaimana manusia sekarang acuh-tak acuh terhadap
agamanya tetapi begitu ambisi terhadap dunianya. gelar-gelar kesarjanaan pun
ditumpuk untuk meraih sukses dunia. Dan mereka yang tekun terhadap agamanya
dituduh kolot dan anti dunia.
Begitu pula bursa seks digelar di hampir tiap kota bahkan merambah
ke desa-desa sekedar memuaskan lelaki hidung belang dan guna merusak para
pemuda .
Itulah di antara tebaran syahwat setan di tengah manusia. Tanpa pandang bulu. Kalau sudah terjerat syahwat bakal ketagihan atau tergila-gila memenuhinya. Fa na’udzu billah, Wallahul musta’an.
Itulah di antara tebaran syahwat setan di tengah manusia. Tanpa pandang bulu. Kalau sudah terjerat syahwat bakal ketagihan atau tergila-gila memenuhinya. Fa na’udzu billah, Wallahul musta’an.
Syubhat, senjata kedua untuk mengacau akal dan ilmu manusia.
Manusia dibuat samar terhadap kebenaran agamanya. Papan paling suburnya untuk
menabur benih syubhat ini adalah para juhala (orang yang kurang ilmu, bodoh
tentang agamanya).
Jama’ah Jum’at yang berbahagia
Sebagai contoh pertama jama’ah sekalian tentunya ingat syubhat yang
disuntikkan ke bapak kita Adam dan ibunda Hawa. Apa kata iblis;
Dan syaitan berkata: “Rabb kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam Surga)”.
Dan syaitan berkata: “Rabb kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam Surga)”.
Iblis menampakkan diri sebagai juru nasehat bagi keduanya. Kata
iblis: Allah tidak melarang mendekati pohon ini kecuali supaya tidak jadi
malaikat dan tidak kekal di Surga ini.
Jama’ah rahimakumullah
Bukankah ini karena lihainya iblis dalam menggoda. Hanya saja Adam
dan Hawa masih termasuk jenis hamba yang dirahmati Allah, karena segera taubat
dari ketergelincirannya dan tidak menjadi tawanan setan apalagi bala tentara
iblis.
Contoh kedua, setan bisikan dalam pikiran para pecandu bid’ah untuk
menambah-nambahi dalam agama ini. Katanya menambah yang baik. Akhirnya dengan
pikiran hembusan setan inilah bid’ah semakin berkembang dan bertambah pesat.
Padahal mestinya mereka ingat ayat Allah:
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian dan telah Kucukupkan agama kalian dan telah Kucukupkan kepada kalian nikmatKu dan telah Kuridhai Islam sebagai agama kalian.” (Al-Maidah:3)
Dan sabda Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam :
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian dan telah Kucukupkan agama kalian dan telah Kucukupkan kepada kalian nikmatKu dan telah Kuridhai Islam sebagai agama kalian.” (Al-Maidah:3)
Dan sabda Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam :
مَنْ عَمِلَ
عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ. (رواه مسلم).
“Barangsiapa yang beramal dengan suatu amalan bukan dari perkara
(agama) kami, maka tertolak.” (Riwayat Muslim).
Maka jelas bahwa Islam ini tidak memerlukan lagi tambahan-tambahan dalam
ajarannya. Karena dengan tambahan itu hanya akan menyeret ke Jahanam.
Misal ketiga syubhat yang dilemparkan setan di kalangan syi’ah. Katanya mereka mencintai ahlul bait. Memang setiap kita harus mencintai ahlul bait. Bahkan membenci ahlul bait merupakan cabang amalan kufur. Tetapi syubhat ahlul bait di kalangan syi’ah ini telah menjerumuskan ke dalam sikap pengkultusan kepada ahlul bait, bahkan sampai menuhankan. Tetapi di sisi lain terjadi pelecehan dan pelaknatan, bahkan pengkafiran terhadap sebagian sahabat agung yang lain?!
Misal ketiga syubhat yang dilemparkan setan di kalangan syi’ah. Katanya mereka mencintai ahlul bait. Memang setiap kita harus mencintai ahlul bait. Bahkan membenci ahlul bait merupakan cabang amalan kufur. Tetapi syubhat ahlul bait di kalangan syi’ah ini telah menjerumuskan ke dalam sikap pengkultusan kepada ahlul bait, bahkan sampai menuhankan. Tetapi di sisi lain terjadi pelecehan dan pelaknatan, bahkan pengkafiran terhadap sebagian sahabat agung yang lain?!
Misal keempat, syubhat di kalagan khawarij dengan dalih berhukum
dengan Al-Qur’an. Tetapi mereka malah tergelincir kepada sikap pengkafiran
sebagian besar sahabat dan pelaku dosa besar.
Dan masih banyak lagi berbagai syubhat yang ditebar iblis dan
serdadunya, hingga manusia terjebak dan terjerat ranjau maut yang dipasangnya.
Hadirin ma’asyiral muslimin rahimakumullah wa a’azzakumullah
Itulah sekelumit uraian trik-trik maut yang digelar iblis dan setan sang penjerat. Semoga Allah selamatkan kita dari jerat-jerat iblis laknatullah.
Hadirin ma’asyiral muslimin rahimakumullah wa a’azzakumullah
Itulah sekelumit uraian trik-trik maut yang digelar iblis dan setan sang penjerat. Semoga Allah selamatkan kita dari jerat-jerat iblis laknatullah.
بَارَكَ اللهُ
لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا
وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِيِمْنَ من
كل ذنب. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah kedua
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ فَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى عَنْهُ
وَحَذَّرَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. صَلاَةُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Jama’ah rahikumullah
Pada khutbah yang kedua ini sekedar kami ingatkan dengan firman Allah dalam surat Ibrahim 22:
Pada khutbah yang kedua ini sekedar kami ingatkan dengan firman Allah dalam surat Ibrahim 22:
Dan berkatalah syaitan tatkala (hisab) diselesaikan: “Sesungguhnya
Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan
kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku
terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku.
Oleh sebab itu janganlah kamu mencerca seruanku tetapi cercalah dirimu sendiri.
Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu, dan kamu pun sekali-kali tidak dapat
menolongku. Sesungguhnya aku tidak membe-narkan perbuatanmu mempersekutukan aku
(dengan Allah)sejak dahulu.” (Ibrahim: 22).
Iblis hanya sekedar menggelar program, mengajak, merayu, mengobral janji yang tak ditepati. Dan tak punya kemampuan apapun selama manusia bergantung kepada Allah. yakni ketat memegang teguh kitabullah dan sunnah Rassulnya.
Iblis hanya sekedar menggelar program, mengajak, merayu, mengobral janji yang tak ditepati. Dan tak punya kemampuan apapun selama manusia bergantung kepada Allah. yakni ketat memegang teguh kitabullah dan sunnah Rassulnya.
Akhirnya mudah-mudahan Allah menyelamatkan kita seluruhnya dari
kejinya fitnah syahwat dan syubhat, dan marilah kita tutup khutbah ini dengan
memanjatkan doa kepada Allah bagi kita dan kaum muslimin seluruhnya.
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى
إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ مَا
عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ مَا
عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ
مَا سَأَلَكَ بِهِ عِبَادُكَ الصَّالِحُوْنَ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا
اسْتَعَاذَ بِكَ مِنْهُ عِبَادُكَ الصَّالِحُوْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Bacaan Khutbah pertama :
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
Silahkan
baca juga “Kebahagiaanitu dekat, tetapi kita tidak melihatnya”, atau “Cobaan, Ujian itu
bukanlah akhirkehidupan”, dan “Dari kepedihan akan
muncul harapan” terima kasih atas kunjungan anda.
0 comments:
Post a Comment